Airlangga Mitra International

Information System Planning

Kami adalah mitra konsultan bisnis terpercaya dengan memberikan layanan terbaik bagi semua organisasi tanpa melihat besar-kecil dengan mengutamakan kehandalan, professionalisme, dan tanggap.

Definisi Information System Planning

Information system planning merupakan sebuah perencanaan yang dilakukan oleh korporat dan sangat penting untuk dilakukan di dalam mendesain atau membuat sebuah masterplan dengan infrastruktur digital atau infrastruktur sistem informasi mengiringi berjalannya arah strategis perusahaan.

Manfaat Information System Planning

Komponen Information System Plan

Ada beberapa komponen dalam penyusunan information system planning ini, namun sebelum itu kita harus menentukan terlebih dahulu posisi sistem informasi di perusahaan ada dimana. Mengutip sebuah model portofolio dari Mc Farlan (1984) yang menganggap kontribusi SI/TI untuk bisnis sekarang dan di masa depan didasarkan pada dampak industri. Model Portofolio yang dikembangkan oleh Mc Farlan Juga disebut Strategic Grid yang digunakan untuk memetakan kontribusi SI/TI terhadap bisnis saat ini/masa depan berdasarkan impact-nya terhadap industri (Ward & Peppard 2002).

Support : Pada kuadran ini menunjukkan bahwa aplikasi saat ini dapat meningkatkan manajemen dan kinerja namun tidak memiliki peran penting untuk bisnis. Misalnya, pemanfaatan media sosial sebagai pendukung dari aktivitas marketing perusahaan.

Turnaround (high potential) : Pada kuadran ini menunjukkan bahwa aplikasi saat ini, mungkin memiliki kepentingan strategis di masa depan.

Factory : Pada kuadran ini artinya aplikasi saat ini sangat penting untuk mempertahankan bisnis yang ada.

Strategic : Pada kuadran ini menunjukkan bahwa aplikasi saat ini sangat penting untuk masa depan bisnis

Secara umum, terdapat 3 komponen yang harus kita penuhi dalam information system planning ini. Pertama adalah people, misal ada aplikasi yang bagus, namun people-nya tidak kompeten, maka sangat disayangkan. Kedua yaitu proses, perusahan memiliki aplikasi yang manfaatnya besar dan SDM-nya berkompeten, namun prosesnya berbelit-belit atau tidak user friendly maka hal ini tentu akan menyulitkan. Ketiga yaitu teknologi itu sendiri. Sebagai contoh, produk Apple Watch. Jika berbicara people, siapa yang bisa menggunakan itu salah satunya orang-orang yang memerlukan aktivitas yang membutuhkan review seperti detak jantungnya atau berapa jarak yang ia tempuh. Kemudian proses bisnis, sangatlah mudah, tinggal klik muncul review-nya. Yang terakhir, komputernya atau teknologinya, mudah dipakai seperti jam tangan kemudian juga bisa terhubung dengan komputer dengan HP dan mobile phone.

Nah komponennya ada 3 aspek tadi. Sehingga di dalam menyusun information system planning, perlu harus memperhatikan aspek itu. Ini secara umum tapi kalau lihat beberapa perusahaan yang lain saya juga memperhatikan ada faktor penting yang lain itu adalah budaya/culture. Kalau organisasi itu culturenya open minded, maka sangat mudah untuk mengadopsi teknologi itu. Tapi kalau budaya di dalam perusahaan itu closed minded atau misalnya suka pada aktivitas yang stagnan/rutinitas Justru nanti tidak akan bisa memperbaiki sebuah keadaan meskipun teknologinya sangat bagus. Jadi secara umum ada tiga komponen tadi dalam menyusun information system planning atau perencanaan sistem informasi, tapi secara teknis di lapangan itu tergantung dari masing-masing perusahaan.

 

Tahapan Information System Planning

Lama pengerjaan information system planning ini sekitar 3-4 bulan, namun dapat berubah tergantung kompleksitas pekerjaan, ukuran perusahaan dan kesiapan partner perusahaan. Terkait tahapan penyusunan dokumen information system planning ini masih sangat general, namun secara garis besar tahapannya terdiri dari :

Dampak Positif Information System Plan bagi Stakeholders

Pastinya, dengan information system planning ini akan sangat memudahkan kinerja stakeholder. Kemudian menghindari terjadinya multitafsir, karena seringkali pengambilan keputusan antar satu manajer dengan manajer yang lain itu berbeda. Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap data. Sebetulnya, muara dari information system planning ini yang paling mudah dan bisa dirasakan oleh stakeholder adalah berkaitan sama data-data interface-nya atau misalnya data luarannya, tampilan datanya itu sangat mudah untuk dipahami dan mudah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Alat Analisis yang Digunakan

Terdapat banyak alat analisis yang digunakan dalam menyusun information system planning ini, tergantung pada kebutuhan perusahaan. Contohnya kalau kita mau melakukan shifting dari perusahaan yang sifatnya aplikasi itu hanya suporting seperti penggunaan media sosial dalam brand awareness, maka kita bisa menggunakan Grid Strategic dari Mc Farlan. Nah ini kita bisa melakukan shifting dari suporting ke turn around atau dari supporting ke factory kemudian ke strategic dsb. Kemudian, jika ingin mengevaluasi seberapa besar dampak dari IT di dalam proses bisnis, apakah aplikasi itu mudah digunakan, apakah aplikasi itu sangat berguna, maka kita dapat menggunakan TAM model atau technology acceptance model (model penerimaan teknologi).

Metode Kerangka Berpikir

Seperti halnya dengan tahapan, metode kerangka berfikir yang digunakan dalam menyusun information system planning ini juga sangat general, disesuaikan dengan tujuan dan perencanaan strategis yang akan dilakukan perusahaan. Misalnya, ketika perusahaan ingin melakukan IT adoption rate, maka menggunakan framework TAM yang diawali dengan analisis eksternal variabel, kemudian untuk melihat aspek penerimaan pada sistem informasi dengan tugas yang ada, maka dapat mengadopsi kerangka berfikir dari TTF (Task Technology Fit) yang dipelopori oleh Goodhue and Thompson pada tahun 1995. Sehingga terkait metode kerangka berfikir sangat bervariasi, tentunya kita pakai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Layanan Information System Planning

IT Adoption Rate

Ukuran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu teknologi informasi atau sistem informasi telah diterima dan digunakan

Strategic Inf. System Planning (SISP)

Perencanaan yang dilakukan oleh korporat dalam mendesain sebuah masterplan dengan infrastruktur digital.

Data Architecture

Kerangka kerja untuk merencanakan, merancang, mengorganisasi, mengelola, dan mengintegrasikan data yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Data Governance

Praktik  yang digunakan untuk mengelola dan mengatur data organisasi untuk memastikan bahwa data akurat, aman, konsisten,  dan relevan.

Menemukan Sesuatu yang Menarik?

Anda juga dapat memulai konsultasi dengan menghubungi  08125296854